Bagi para penikmat sepak bola di dunia sempat dibuat heboh dengan keputusan Lionel Messi gantung sepatu dari tim nasional Argentina setelah menelan kekalahan atas Chile dalam drama adu penalti di final Copa America Centenario, Juni lalu. Perasaan tidak percaya juga melanda Ramiro Funes Mori.
Bek Argentina itu mengatakan, saat itu Messi sedang berada dalam kondisi frustasi setelah gagal mengeksekusi penalti pertama ketika sepakannya melesat di atas tiang gawang Chile. Celakanya, itu merupakan kegagalan Messi keempat di final, yakni final Copa America 2007 (Argentina dikalahkan Brasil 0-3), Piala Dunia 2014 (menyerah 0-1 dari Jerman), Copa America 2015 (kalah adu penalti dari Cile 1-4 (0-0), dan Copa America Centenario 2016 (kalah adu penalti dari Cile 2-4 (0-0).
Berdasarkan hasil catatan statistik agen judi bola Tak sedikit yang menginginkan bintang Barcelona itu kembali bergabung, Funes Mori salah satunya. Pemain Everton ini mengekspresikan keinginannya untuk melihat rekan setimnya tersebut kembali mengenakan jersey biru dan putih di kualifikasi Piala Dunia 2018 nanti.
"Messi mengumumkan kabar buruk untuk gantung sepatu dari tim Argentina setelah mengalami kegagalan. Padahal kegagalan itu bukan hanya melanda Messi saja, tapi semua pemain yang berada di skuat Argentina. Kami jelas menginginkan juara, tapi pada akhirnya kita tidak bisa membuatnya.
"Mungkin Messi membuat keputusan di saat dirinya dalam kondisi marah. Mudah-mudahan dia bisa berpikir jernih dan tetap menggunakan filosofi bahwa sepak bola bisa dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa. Terlebih kami masih membutuhkan pemain seperti dirinya," tutup Funes Mori.
Rekan jejak Messi tercatat telah melakoni 112 laga selama 11 tahun bersama Argentina. Pemain bertubuh mungil itu sudah menyumbangkan 55 gol bersama timnas Tango sekaligus melampaui rekor top skor sepanjang masa milik Gabriel Batistuta (54 gol).
Wajar jika semua orang menginginkan Messi kembali bergabung dengan timnas Argentina. Pasalnya, dia telah memberikan kontribusi dengan menyumbangkan 55 gol sekaligus rekor top skor sepanjang masa milik Gabriel Batistuta (54 gol).
Bek Argentina itu mengatakan, saat itu Messi sedang berada dalam kondisi frustasi setelah gagal mengeksekusi penalti pertama ketika sepakannya melesat di atas tiang gawang Chile. Celakanya, itu merupakan kegagalan Messi keempat di final, yakni final Copa America 2007 (Argentina dikalahkan Brasil 0-3), Piala Dunia 2014 (menyerah 0-1 dari Jerman), Copa America 2015 (kalah adu penalti dari Cile 1-4 (0-0), dan Copa America Centenario 2016 (kalah adu penalti dari Cile 2-4 (0-0).
Berdasarkan hasil catatan statistik agen judi bola Tak sedikit yang menginginkan bintang Barcelona itu kembali bergabung, Funes Mori salah satunya. Pemain Everton ini mengekspresikan keinginannya untuk melihat rekan setimnya tersebut kembali mengenakan jersey biru dan putih di kualifikasi Piala Dunia 2018 nanti.
"Messi mengumumkan kabar buruk untuk gantung sepatu dari tim Argentina setelah mengalami kegagalan. Padahal kegagalan itu bukan hanya melanda Messi saja, tapi semua pemain yang berada di skuat Argentina. Kami jelas menginginkan juara, tapi pada akhirnya kita tidak bisa membuatnya.
"Mungkin Messi membuat keputusan di saat dirinya dalam kondisi marah. Mudah-mudahan dia bisa berpikir jernih dan tetap menggunakan filosofi bahwa sepak bola bisa dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa. Terlebih kami masih membutuhkan pemain seperti dirinya," tutup Funes Mori.
Rekan jejak Messi tercatat telah melakoni 112 laga selama 11 tahun bersama Argentina. Pemain bertubuh mungil itu sudah menyumbangkan 55 gol bersama timnas Tango sekaligus melampaui rekor top skor sepanjang masa milik Gabriel Batistuta (54 gol).
Wajar jika semua orang menginginkan Messi kembali bergabung dengan timnas Argentina. Pasalnya, dia telah memberikan kontribusi dengan menyumbangkan 55 gol sekaligus rekor top skor sepanjang masa milik Gabriel Batistuta (54 gol).
Komentar
Posting Komentar